Segala puji bagi Allah, semoga sholawat dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, dan para sahabatnya, serta orang orang yang mendapat petunjuk dari Allah.
Peringatan Maulid dan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam begitu marak kita dengarkan kabarnya dimana-mana, terlebih di negeri kita Indonesia. Mulai dari orang awamnya sampai orang 'terpelajarnya', mulai dari orang yang tidak paham syariat Islam sampai orang yang suka menyatakan 'penegakan syariat Islam', ternyata menyukai acara ini. Bahkan orang yang tidak mau mengikuti peringatan ini dicap 'membenci Nabi' dst. Lantas bagaimanakah pendapat para Ulama Salafy tentangnya ?
Simak rangkuman artikel terkait dengan perayaan bid'ah Maulid dan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam berikut ini, semoga bermanfaat.
1. Perayaan Maulid Rasulullah dalam sorotan Islam
2. Perayaan Isra' Mi'raj Rasulullah dalam sorotan Islam
3. Kesempurnaan Agama Islam
4. Pembelaan atas negeri pendukung manhaj Salaf (I)
5. Pembelaan atas negeri Saudi - Kembali pada al Haq (II)
Artikel bahasa Inggris
1. Fatwa Lajnah Da'imah tentang peringatan Maulid Nabi (1)
2. Fatwa Lajnah Da'imah tentang peringatan Maulid Nabi (2)
3. Fatwa Lajnah Da'imah tentang peringatan Maulid Nabi (3)
4. Fatwa Lajnah Da'imah tentang peringatan Maulid Nabi (4)
5. Fatwa Lajnah Da'imah tentang peringatan Maulid Nabi (5)
6. Fatwa Lajnah Da'imah tentang peringatan Maulid Nabi (6)
7. Fatwa Syaikh Muhammad Sholih al Utsaimin tentang peringatan Maulid Nabi
8. Fatwa Lajnah Da'imah tentang peringatan Maulid Nabi (7)
9. Fatwa Asy Syaikh Shalih Fauzan tentang peringatan Maulid Nabi
Syaikh Ibn Baz menyatakan : "Harus dikatakan, bahwa tidak boleh mengadakan kumpul kumpul / pesta pesta pada malam kelahiran Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, dan juga malam lainnya, karena hal itu merupakan suatu perbuatan baru (bid’ah ) dalam agama, selain Rasulullah belum pernah mengerjakanya, begitu pula Khulafaaurrasyidin, para sahabat lain dan para Tabi’in yang hidup pada kurun paling baik, mereka adalah kalangan orang orang yang lebih mengerti terhadap sunnah, lebih banyak mencintai Rasulullah dari pada generasi setelahnya, dan benar benar menjalankan syariatnya.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
" من أحـدث في أمـرنا هذا ما ليس منـه فهـو رد "، أي مـردود.
“Barang siapa mengada adakan ( sesuatu hal baru ) dalam urusan ( agama ) kami yang ( sebelumnya ) tidak pernah ada, maka akan ditolak”.
Dalam hadits lain beliau bersabda :
" عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين بعدي، تمسكوا بها وعضوا عليها بالنواجذ، وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة ".
“Kamu semua harus berpegang teguh pada sunnahku (setelah Al qur’an) dan sunnah Khulafaurrasyidin yang mendapatkan petunjuk Allah sesudahku, berpeganglah dengan sunnah itu, dan gigitlah dengan gigi geraham kalian sekuat kuatnya, serta jauhilah perbuatan baru ( dalam agama ), karena setiap perbuatan baru itu adalah bid’ah, dan setiap bid’ah itu sesat” ( HR. Abu Daud dan Turmudzi ).
Maka dalam dua hadits ini kita dapatkan suatu peringatan keras, yaitu agar kita senantiasa waspada, jangan sampai mengadakan perbuatan bid’ah apapun, begitu pula mengerjakannya.
Wallahu ta'ala a'lam bish showab.
Redaksi Salafy.or.id
Belajarlah karena tidak ada seorangpun yang dilahirkan dalam keadaan berilmu, dan tidaklah orang yang berilmu seperti orang yang bodoh.
Sesungguhnya suatu kaum yang besar tetapi tidak memiliki ilmu maka sebenarnya kaum itu adalah kecil apabila terluput darinya keagungan (ilmu).
Dan sesungguhnya kaum yang kecil jika memiliki ilmu maka pada hakikatnya mereka adalah kaum yang besar apabila perkumpulan mereka selalu dengan ilmu.
Senin, 15 Februari 2010
Rangkuman artikel seputar Maulid & Isra Mi'raj Nabi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar